Pemangkas Rambut Garut Dapat Akses KPR Subsidi

Kementerian Pekerjaan Umum serta Perumahan Rakyat (PUPR) memperluas jangkauan penduduk berpendapatan rendah (MBR) yang dapat nikmati subsidi rumah seperti program Credit Perumahan Rakyat (KPR) Sarana Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), Subsidi Beda Bunga (SSB) serta Subsidi Pertolongan Uang Muka (SBUM).

Subsidi perumahan tidak cuma di nikmati oleh pekerja resmi akan tetapi pun pekerja non resmi lewat pembangunan perumahan berbasiskan komune. Diantaranya ialah perumahan buat pemangkas rambut yang terhimpun dalam Persaudaraan Pemangkas Rambut Garut (PPRG) di Desa Sukamukti, Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Simak Juga : Harga Tandon Air dengan Harga Tangki Air

Penempatan batu pertama (groundbreaking) Perum PPRG dikerjakan oleh Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Bupati Garut Rudy Gunawan, Direktur Penting BTN Maryono, serta Ketua PPRG Irawan, Sabtu (19/1).

“Ini kita mulai dengan komune di Garut, nanti akan kita bangun di propinsi lainnya dengan komune berlainan,” kata Presiden Jokowi. Perumahan berbasiskan komune memperoleh subsidi KPR FLPP serta Subsidi Pertolongan Uang Muka (SBUM) dari Kementerian PUPR yang dialirkan oleh BTN.

Harga jual rumah sebesar Rp 130 juta dengan suku bunga yang dipakai 5% atau lebih rendah dari bunga pasar, saat 20 tahun. Cicilan tiap-tiap bulannya sebesar Rp 800.000. Diluar itu calon penghuni pun mendapatkan SBUM sebesar Rp 4 juta hingga uang muka yang dibayarkan dapat dijangkau seputar 1% atau Rp 1,3 juta.

Baca Pula : Harga Toren Air dengan Harga Triplek

PT Partner Budiman Propertindo sebagai pengembang Perum PPRG akan bangun 500 unit rumah tipe 30/60 di atas tempat seluas 5 hektar. Pada step I dibuat sekitar 150 unit. Direncanakan pembangunan akan tuntas dalam tempo 2 bulan.

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, menjelaskan, selalu menggerakkan subsidi buat perumahan berbasiskan komune. “Ini ada sejarahnya, kebetulan saya pemakai layanan cukur di seputar Pasar Santa, Jakarta. Saya bertanya Pak Irawan, tukang cukur saya, berapakah uang yang di kirim ke kampung halaman? Tiap-tiap minggu Rp 400.000 tuturnya.

Telah miliki rumah ? Belumlah tuturnya. Walau sebenarnya mereka dapat mencicil KPR. Kementerian PUPR ada KPR FLPP yang pun dialirkan BTN. Saya tanyakanlah apa BTN dapat memfasilitasi PPRG. Lalu dirapatkan oleh BTN serta PPRG supaya sesuai dengan dengan proses,” kata Basuki.

Tidak hanya untuk penuhi keperluan rumah buat pencukur rambut, perumahan ini pula jadi tempat pelestarian budaya Garut yang populer dengan ketrampilan masyarakatnya dalam mencukur rambut. Karena itu akan bangun museum cukur serta sekolah cukur di tempat itu.

Rumah yang di tawarkan mempunyai konstruksi susunan beton bertulang, bata merah dengan pintu serta kusen kayu. Rangka atap memakai rangka baja ringan, genteng metal serta plafon GRC. Diluar itu diperlengkapi listrik 900 watt serta sumur air tanah. Perumahan pun diperlengkapi fasum yang lain seperti masjid, klinik, jalan lingkungan serta penerangan jalan.

Ketua PPRG Irawan menjelaskan jumlahnya anggotanya sekarang ini sekitar 4.000 orang serta ada banyak yang belumlah mempunyai rimah. “Kami begitu susah memperoleh KPR sebab menjadi pekerja non resmi kurang diakui besaran pendapatan kami. Kami begitu berterimakasih pada Pemerintah sekarang pekerja non resmi dapat memperoleh KPR Subsidi,” kata Irawan.

Simak Juga : Harga Multiplek dengan Harga Triplek Melamin

Salah seseorang konsumen rumah subsidi Perum PPRG, Tati, 42 tahun, menjelaskan bersukur dapat mempunyai rumah dengan harga dapat dijangkau serta angsuran mudah. Sampai kini dianya bersama dengan suami yang profesinya tukang cukur serta 4 anaknya tinggal bersama dengan orangtua.

Pembangunan perumahan subsidi berbasiskan komune akan memberi dukungan perolehan tujuan Program Satu Juta Rumah yang ditargetkan pada 29 April 2015. Semenjak ditargetkan, dengan setahap capaian program ini selalu bertambah yaitu pada tahun 2015 sekitar 699.770 unit, tahun 2016 sekitar 805.169 unit, tahun 2017 sekitar 904.758 unit serta 1.132.621 unit atau melewati tujuan.

Keseluruhannya, dari tahun 2015-2018 sudah terjaga 3.542.318 unit rumah. Di Propinsi Jawa Barat, capaian program satu juta rumah tahun 2018 sekitar 269.161 unit di mana untuk Kabupaten Garut sekitar 3.351 unit (1,2% dari capaian Propinsi Jawa barat).

Program Satu Juta Rumah adalah kerjasama pada beberapa pemangku kebutuhan di bagian perumahan dari mulai pemerintah pusat, pemerintah daerah, asosiasi pengembang perumahan diantaranya REI serta Apersi, perbankan, perusahaan swasta lewat pekerjaan corporate social responsibility (CSR) serta penduduk. Lewat program ini diinginkan bisa mengecilkan backlog penghunian perumahan di Indonesia yang pada tahun 2015 sampai 7,6 juta unit jadi 5,4 juta unit pada tahun 2019.

Leave a comment

Blog at WordPress.com.

Up ↑